JAVASTECH – Di era serba digital seperti saat ini menuntut para muda mudi untuk lebih melek terhadap teknologi, tak terkecuali. Internet pun bagaikan pisau bermata dua karena dapat menjadi wadah untuk bereskplorasi mengembangkan hobi atau bakat namun dapat menjadi wadah untuk hal-hal negatif yang berdampak buruk bagi pengguna. Di masa pandemi seperti ini penggunaan internet merebak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena hampir seluruh sekolah melakukan pembelajaran jarak jauh (online). Dan bagaimana penggunaan internet bagi anak-anak yang masih memerlukan pengawasan dari orang tua?
1. Memberi contoh yang baik
Sebagaimana fase anak-anak yang menjadi usia emas dalam pertumbuhan, anak-anak sangat senang sekali meniru hal-hal yang orang tua mereka lakukan. Apabila anak-anak sering melihat orang tuanya menghabiskan waktu lebih banyak dengan gadget, maka anak pun tak jauh-jauh akan meniru yang orang tua mereka lakukan. Beri contoh yang baik bagi anak dengan tidak menggunakan gadget apabila berada didekat anak-anak.
2. Membatasi dan lebih selektif dalam memilih konten
Konten yang muncul seringkali tidak sesuai dengan batas usia anak, penggunaan kata-kata yang muncul dalam konten juga tidak jarang menggunakan kata yang tidak cocok untuk anak seusianya. Pastikan anak-anak tidak terpapar kata kasar atau contoh yang tidak baik dalam konten karena anak-anak pandai sekali meniru. Anak-anak akan mencermati dengan baik isi konten tersebut, karena peran orang tua dalam memilih konten yang layak untuk ditonton sangat besar, jadi pilihlah konten yang kreatif dan edukatif.
3. Jangan menggunakan gadget sebagai pengalih
Ketika orang tua sedang repot, seringkali orang tua berpikir untuk memberikan gadget pada anak sehingga anak dapat teralih. Saat perhatian anak teralih maka orang tua dapat melakukan pekerjaan rumah yang lain. Namun justru hal seperti ini yang dapat membawa dampak yang begitu besar bagi anak-anak. Seiring berjalannya waktu anak-anak pun menjadi terbiasa dan candu terhadap gadget. Bukannya memberi gadget, lebih baik orang tua memberikan puzzle, boneka, atau mobbil-mobilan atau lego yang dapat mengasah kekreatifan anak.
4. Biasakan untuk lebih terlibat dalam kegiatan non-digital
Ajak anak-anak untuk menikmati kegiatan non-digital seperti berkebun, piknik di taman, bermain permainan tradisional, petak umpet, atau permainan board games. Permainan dan kegiatan ini juga membantu mengenal diri sendiri, juga membantu anak-anak dalam mengontrol emosi. Karena proses inilah yang mengatur hubungan agar terjalin lebih baik antara orang tua dan antar teman-temannya.