JAVASTECH.COM  – Bermain ponsel tentu adalah kegiatan yang mengasyikan untuk mengisi waktu luang, terlebih lagi jika bermain ponsel dilakukan sambil berbaring atau bahasa lainnya “rebahan”.

Tetapi perlu diketahui jika terlalu sering melakukan kegiatan tersebut, maka dampak negatif bagi kesehatan akan menghampiri penggunanya. Tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, melainkan juga terhadap mental.

Kebanyakan, kegiatan ini sering dilakukan oleh pengguna ketika menjelang waktu tidur. Nah, disinilah banyak yang tidak menyadari dampak dari kegiatan menyenangkan tersebut.

Dampak Negatif Bermain Ponsel Sambil “Rebahan”

Dari sittingrex.com, berikut adalah beberapa dampak kesehatan yang akan berdatangan kepada pengguna yang sering bermain ponsel sambil rebahan.

1. Menyebabkan Insomnia

Ketika layar smartphone menyala, maka memancarkan sinar biru (blue light) dan sinar ini memiliki fungsi untuk menampilkan warna yang berbeda-beda.

Blue light memang tidak menimbulkan efek buruk bagi mata, akan tetapi buruk untuk fungsi kerja otak. Mengapa demikian?

Menurut sebagian penelitian, sinar biru dapat menekan produksi hormon melatonin otak. Melatonin sendiri adalah hormon yang dapat mengatur siklus tidur seseorang.

Nah, jika hormon tersebut ditekan terus-menerus oleh blue light dari smartphone, maka menyebabkan seseorang sulit untuk tidur. Alhasil, seseorang akan selalu terjaga dan akhirnya mengalami insomnia ketika diwaktu malam hari.

Waktu tidur yang optimal bagi seseorang adalah 7 atau 8 jam dan jika seseorang tidak memiliki waktu tidur yang cukup dari angka itu, maka dapat mengganggu produktivitas di siang hari. Selain itu, orang yang mengalami insomnia akan mengalami rasa lelah sepanjang hari.

2. Gangguan Kecemasan

Media sosial selain menjadi sumber informasi untuk segala bidang, kini juga dapat menjadi alat yang menyebabkan gangguan kecemasan. Terlebih lagi jika seseorang sebelum tidur, lalu membuka media sosial dan menemukan unggahan yang bersifat sedih atau menyebalkan.

Mungkin efek emosional tersebut tidak begitu terasa, namun jika tersimpan emosi sebelum tidur tentu hal ini sangatlah tidak bagus untuk seseorang. Disinilah seseorang dapat mengalami gangguan kecemasan bahkan hingga emosional.

Masih banyak yang tidak menyadari jika emosi negatif ini juga dapat menyebabkan seseorang kesulitan untuk tidur. Atau bahasa lain yang kini sering digunakan adalah mengalami “overthinking”.

Dengan seseorang mengalami “overthinking”, otak seseorang akan dipaksa untuk terus aktif dengan cara memikirkan hal yang baru saja dilihatnya khususnya jika kasusnya berasal dari media sosial.  Artinya, waktu istirahat untuk otak malah semakin berkurang.

Seperti yang diketahui, posisi tubuh yang sedang berbaring atau “rebahan” adalah posisi yang siap untuk mengistirahatkan tubuh serta otak setelah berkegiatan selama seharian. Jika waktu istirahat tidak cukup, maka otak akan kehilangan efisiensinya dari waktu ke waktu.

3. Kebutaan Sementara

Dalam jurnal yang bertajuk “Transient Smartphone Blindness”, terdapat sebuah studi dari dokter saraf di National Hospital of Neurology terhadap dua wanita yang secara tiba-tiba mengalami transient monocular visual loss atau kebutaan sementara.

Kedua wanita tersebut mengaku hanya dapat melihat dengan sebelah matanya saja. Alhasil, salah satu matanya lagi tidak bisa melihat objek dengan baik alias buta.

Ternyata kebutaan sementara ini disebabkan oleh kebiasaan menggunakan smartphone sambil berbaring di ruangan yang gelap.

Dokter tersebut menjelaskan hal ini bisa terjadi karena salah satu mata pengguna tertutup ketika sedang berbaring sambil menggunakan ponsel. Disinilah menyebakan tidak fokus secara tak sengaja.

Contohnya, ketika seseorang berbaring miring ke kiri, maka mata bagian kanan membutuhkan waktu beberapa menit untuk untuk bisa melihat sebaik mata sebelah kirinya. Sebaliknya, jika pengguna berbaring ke kanan, maka efeknya adalah di mata kirinya.

Posisi berbaring miring tersebut menyebabkan satu mata tidak terkena cahaya ponsel secara keseluruhan seperti mata satunya.

Biasanya gejala kebutaan sementara ini terjadi pada orang yang mengidap penyakit stroke. Permasalahannya terkadang dokter bisa salah mendiagnosis pasien ketika gejala ini muncul pada orang yang tidak memiliki stroke.

Oleh karena itulah penting sekali untuk mengetahui resiko ini. Terlihat sepele memang bermain ponsel sambil rebahan. Tapi dibalik kegiatan tersebut, tersimpan resiko yang lambat laun menghampiri. Cegah resiko ini sebelum terlambat.