JAVASTECH.COM – Siapa yang tak kenal dengan “iPhone”? Ya, smartphone dari perusahaan bernama buah ini, Apple, menjadi salah satu ponsel yang harganya selalu selangit setiap peluncurannya di satu tahun sekali.
Harga yang dibanderol paling murah untuk iPhone masa kini adalah 10 jutaan dan yang paling mahal mencapai 20 jutaan. Anehnya, meskipun harganya sangat mahal, tetap saja ponsel ini laku dan laris dipasaran.
Karena hal tersebut, munculah sebuah pertanyaan yang mungkin pernah terlintas dibeberapa orang, mungkin termasuk pembaca, yakni “mengapa harga iPhone selalu mahal”.
Menurut Steve Jobs, sang pendiri Apple, mengatakan jika perusahaan ini berdiri bukan semata-mata untuk menciptakan produk saja, melainkan untuk memantapkan diri sebagai brand atau merek yang terkemuka di dunia.
Hal inilah yang membuat Apple terus-menerus melakukan inovasi dengan cara menciptakan produk-produk terbaiknya dan salah satunya adalah iPhone yang menjadi awal dari kemajuan teknologi ponsel pada saat itu.
Sedikit kilas balik dimana tahun 2007 silam, Steve Jobs memperkenalkan iPhone pertama dari Apple dimana inovasinya adalah teknologi multitouch atau yang sekarang lebih dikenal dengan layar sentuh. Disinilah awal kemunculannya layar sentuh yang akhrinya digunakan hingga kini.
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa iPhone memiliki harga yang mahal, yang telah dirangkum dari situs Goriber Tech.
1. Kualitas Software dan Hardware
Melihat dari sisi pengguna Android, sebagian besar merasa puas dengan ponsel Android yang dimilikinya terutama jika masih baru. Karena performa dan fungsi-fungsi lainnya dapat bekerja dengan baik.
Akan tetapi penggunaan dari waktu ke waktu, kinerja ponsel Android ikut menurun. Kondisi ini umumnya mulai dirasakan ketika Android sudah diumur 6 atau 7 bulan.
Apalagi seperti yang kita tahu ada banyak sekali brand ponsel dengan menggunakan sistem operasi Android. Alhasil, ekosistem Android tidak optimal disebagian besar perangkat.
Salah satu cara yang bisa digunakan untuk mengatasi hal tersebut dengan melakukan reset pabrik agar kinerja ponsel dapat kembali optimal seperti semula.
Berbeda dengan iPhone yang memiliki satu sistem operasi untuk satu mereknya saja. Sehingga, performanya selalu optimal dan stabil dikarenakan ekosistemnya yang eksklusif hanya untuk iPhone saja.
Contoh kecilnya adalah perilisan aplikasi. Perlu diketahui, setiap ada perilisan atau pembaruan aplikasi, iPhone adalah smartphone yang pertama kali bisa mencobanya. Karena para pengembang mudah dalam penyesuaian aplikasi dengan software iPhone.
Sedangkan Android baru bisa mencobanya setelah iPhone. Karena seperti yang disebutkan tadi, Android memiliki banyak ponsel sehingga pengembang harus menyesuaikannya. Belum lagi jika harus menyesuaikan antara Android baru dengan yang lawas.
Menurut situs Goriber Tech, Apple juga menggunakan material terbaik dalam merancang perangkat mereka, sehingga software dan hardware dapat bersinergi dengan baik.
2. Keamanan
Keamanan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan mengapa nilai jual iPhone semakin mahal. Meskipun semakin mahal, orang-orang tetap rela membayarnya demi mendapatkan keamanan yang ditawarkannya.
Privasi pengguna iPhone sangatlah dijaga ketat oleh Apple karena pihaknya tahu bahwa privasi adalah hak yang sepenuhnya harus dijaga dengan baik. Maka tak heran jika banyak orang-orang ternama yang menggunakan iPhone sebagai ponsel mereka.
3. Inovasi
Dari iPhone generasi pertama hingga ke generasi ketiga belas ini, iPhone selalu hadir dengan adanya inovasi baru. Baik dari segi teknologi maupun penampilan.
Alhasil, seringkali iPhone menjadi smartphone yang selalu dicontek oleh beberapa brand bahkan hingga ditiru oleh kompetitornya.
Seperti misalnya pada iPhone 6 yang bodinya menggunakan bahan metal dan diikuti oleh beberapa brand seperti Vivo dan Xiaomi pada saat itu.
Kemudian iPhone X yang muncul dengan gaya “notch” atau lebih dikenal “poni” smartphone diatas layarnya. Desain layar ini sempat dijadikan gurauan oleh kompetitornya, Samsung, dimana dengan adanya notch ini dianggap mengganggu konten pada layar.
Pada akhirnya trend menggunakan notch ini diikuti oleh beberapa brand lainya termasuk Samsung meskipun trend ini dimodifikasi lagi agar tidak begitu mencontek. Misalnya, notch model punch hole dan waterdrop.
Bahkan trend ini masih berjalan hingga kini dan iPhone 13 sebagai smartphone terbaru Apple masih menggunakannya. Karena ide unik inilah yang membuat mengapa orang-orang selalu menanatikan iPhone generasi berikutnya dan begitu antusiasnya jika produk Apple telah rilis
4. Pamer dan Gengsi Produk
Meskipun iPhone sudah tidak menyediakan kepala charger lagi sejak iPhone 12, tetap saja Apple bisa memamerkan produknya seolah-olah kekurangan tersebut tidak ada.
Ditambah lagi dengan keberadaan brand yang memiliki ekosistem eksklusif yang akhirnya melambungkan nama brand itu sendiri. Lagi dan lagi peminatnya pun tetap banyak, meskipun nilai jualnya mahal karena dari apa yang ditawarkan oleh Apple.
Misalnya, dengan membeli MacBook dan iPhone, maka kedua perangkat ini bisa saling terintegrasi dalam hal apapun. Belum lagi ditambah dengan aksesoris seperti Apple Watch hingga AirPods.
Pengguna mana yang tidak dibuat betah dengan ekosistem ini? Seolah-olah mereka sudah “dimanja” oleh layanan Apple. Jika dibandingkan dengan Android, tampaknya hal ini belum bisa dilakukan.