JAVASTECH.COM – Baru-baru ini terdapat kabar bahwa sebanyak 533 juta data pengguna Facebook bocor dan mengakibatkan data tersebut diperjualbelikan secara ilegal oleh pembajak oleh hacker. Disebutkan data seperti identitas pengguna dan nomor ponsel dijual dengan memanfaatkan bot di aplikasi Telegram.

Bagaimana kabar ini bisa beredar? Kebocoran data ini dibeberkan oleh Chief Technical Officer, Alon Gal di perusahaan keamanan siber, Hudzon Rock. Tentu kabar yang dibeberkan olehnya membuat heboh dunia maya.

Menurutnya, kejadian ini adalah akibat dari kebocoran data Facebook yang terjadi pada tahun 2019 lalu. Penjualan identitas dan nomor ponsel yang dilakukan oleh hacker ini memanfaatkan bot di Telegram. Dari sini memungkinkan seseorang dapat mengetahui ID pengguna Facebook hanya dengan memasukan nomor ponsel pengguna.

Kemudian bot ini bisa berfungsi sebaliknya dimana jika ID telah diketahui maka bot akan mencari nomor ponsel pengguna.

https://twitter.com/UnderTheBreach/status/1349671417625931778?s=20

Kita bisa melihat diatas adalah data berupa nomor ponsel yang bocor. Untuk bisa mengakses datanya, hanya diperlukan satu kredit saja yang dijual seharga US$20 atau sekitar Rp 280 ribu. Itu baru satu saja dan jika membeli kredit dalam jumlah yang banyak seperti 1.000 kredit maka dijual seharga Rp 70,5 juta.

Dilansir dari Motherboard, bot ini telah mendapatkan data dari puluhan negara termasuk salah satunya Indonesia dengan angka kebocoran data sebanyak 130.331 pengguna.

Meskipun nomor ponsel pengguna Facebook ini berasal dari tahun 2019 dan dapat dikatakan sudah cukup lama, ada kemungkinan nomor lama tersebut belum diganti oleh pengguna sejak 2019 sampai sekarang ini.

Masih belum diketahui apakah bot tersebut sudah dihapus oleh pihak Telegram atau belum. Namun, sayangnya jikalau sudah berhasil dihapus para pembajak ini ternyata masih bisa mengakses data-datanya.

https://twitter.com/UnderTheBreach/status/1349674272227266563?s=20