Dahulu sekitar 3-5 tahun silam banyak pengguna smartphone yang masih menggunakan kartu MicroSD (memori eksternal) sebagai penyimpanan file mereka. Hal ini dikarenakan pada tahun sebelumnya kapasitas memori internal cukup kecil yakni kisaran 8-16 GB saja. Itu pun ruangan memorinya harus terbagi lagi oleh file sistem yang penggunannya mencapai 30-35% memori. Belum lagi data-data dari aplikasi game, sosial media dan lainnya. Hasilnya menjadi kecil sekali bukan? Apalagi jika file yang kita miliki cukup banyak dan ukurannya besar dan pastinya bakal cepat habis.
Namun, pada tahun 2018 sampai sekarang ini berbagai vendor baik yang induk atau anak perusahaan (realme, Redmi) sudah memberikan ruang memori yang besar terhadap smartphone buatan mereka. Mulai dari 128, 256 hingga 512 GB untuk kategori flagship. Tentu hal ini dapat dimanfaatkan lebih untuk pengguna soal simpan-menyimpan.
Artinya dengan memori yang besar, kita dapat menyimpan lebih banyak file dibandingkan dengan kapasitas dari MicroSD. Meskipun demikian beberapa orang masih memerlukan kartu MicroSD sebagai tempat menyimpan file pribadi. Karena dianggap fleksibel dan terpisah dari penyimpanan internal yang semestinya untuk keperluan sistem smartphone. Lalu bagaimanakaha eksistensinya sekarang ditengah smartphone yang memiliki memori besar?
Apakah Masih Zaman Menggunakan MicroSD Pada Smartphone?
Diketahui Gizmochina melakukan sebuah polling terhadap pengguna smartphone yang menanyakan apakah masih menggunakan kartu MicroSD atau tidak. Dan jawabannya adalah sebanyak 53% pengguna smartphone masih menggunakan kartu MicroSD. Artinya eksistensi dari MicroSD bagi pengguna masih diperlukan. Sisanya yang tidak menggunakan mungkin mereka lebih memanfaatkan memori internal yang kapasitasnya sudah cukup untuk penyimpanan.
Ada hal yang mungkin perlu dipertimbangkan jika memilih memori internal sebagai penyimpanan file pribadi. Kita akan lebih repot ketika melakukan tindakan reset ulang, sebab jika melakukan tindakan itu artinya kita membuat smartphone kembali ke kondisi seperti baru dengan turut menghapus berbagai data yang ada di memori (kecuali sistem dan bloatware). Untuk menjaga file maka kita harus backup terlebih dahulu baik ke cloud atau pindah ke komputer dengan memakan waktu yang cukup lama.
Inilah mengapa vendor yang menyediakan memori internal yang besar masih menyematkan slot MicroSD agar bisa menaruh file-file milik pribadi juga. Untuk ukuran MicroSD pun juga banyak bahkan sudah mencapai 1 TB.
Namun, semuanya kembali lagi ke masing-masing apakah ingin menggunakan MicroSD atau memori internal saja. Silakan tuliskan saja pilihan kamu saat ini melalui kolom komentar yang telah tersedia dibawah ini!