Ada berbagai macam website atau situs yang tersedia di mesin pencari ketika sedang mencari sesuatu. Disini apakah kamu pernah terpikirkan untuk mencari tahu bagaimana cara membuat website sendiri? Baik itu blog pribadi atau portofolio. Jika iya, lalu apa sajakah yang dibutuhkan untuk membangun sebuah website?

Yang dibutuhkan untuk mulai membangun sebuah website yakni domain dan hosting. Domain sendiri diibaratkan seperti pondasi rumah. Tapi untuk membangun pondasi rumah itu sendiri tentu memerlukan lahan bukan? Nah, hosting ini diibaratkan lahannya untuk si domain tersebut sehingga domain dapat terbentuk dengan baik karena adanya “lahan” sebagai tempat untuk berdirinya pondasi itu. Dan apabila seluruhnya sudah terbentuk maka website tersebut dapat menyimpan data seperti gambar, foto, tulisan, video dan lainnya. Rumah sendiri pun apabila bangunannya sudah selesai diatas lahan yang tersedia maka akan diisi dengan barang-barang seperti lemari, meja dan lainnya.

Apa itu Hosting? Berikut Pengertian, Fungsi dan JenisnyaApa itu Hosting

Bagaimana? Apakah kamu sudah paham dari contoh mudahnya tentang hosting? Untuk mengenal hosting lebih jauh mari kita simak informasi mengenai pengertian, fungsi dan jenisnya.

Apa itu Hosting?

Hosting adalah tempat atau wadah yang berfungsi menaruh berbagai macam data website yang diperlukan. Seperti yang diketahui data tersebut diantaranya adalah gambar, tulisan, video, musik bahkan hingga dokumen berupa script yang sangat rumit. Dari data-data inilah akan ditampilkan hasilnya apabila seseorang mengunjungi website tersebut.

Jadi apakah hosting itu penting? Iya, sangat penting karena disinilah seluruh data website ditaruh untuk ditampilkan kepada pengunjung yang sedang mengunjungi. Jika tidak ada hosting maka tentu saja pengunjung tidak bisa melihat apa saja yang tersedia di website itu karena kumpulan datanya tidak ada.

Alurnya seperti ini. Ketika orang ingin mengunjungi sebuah website maka harus mengetik nama domain tersebut. Apabila benar maka orang tersebut dituntun menuju hosting yang sudah dibangun website tersebut. Ibaratnya seperti orang ingin bertamu ke rumah. Apabila tamu tersebut sudah masuk, maka baru bisa melihat seisi rumahnya.

Apa Saja Jenis Hosting yang Tersedia?

Setelah kita mengetahui apa itu hosting kini kita akan beralih mengenai apa saja jenis hosting yang tersedia. Hosting bukanlah sekedar hosting saja melainkan ada berbagai macam jenisnya dan tentu saja berbeda-beda pula dalam penggunaannya. Ada satu hosting yang digunakan untuk satu website. Ada satu hosting yang bisa digunakan beramai-ramai. Ada juga satu hosting yang bisa digunakan beramai-ramai tapi serasa milik sendiri. Pembahasan berikut ini kita masih menggunakan analogi lahan dan berikut adalah informasi selanjutnya.

Shared Hosting: Seperti Rumah KontrakanShared Hosting

Shared hosting adalah hosting yang paling umum ditemui dan penggunaan hosting ini dapat dibagi-bagi ke beberapa website. Prinsipnya, satu server atau hosting yang tersedia pembagiannya yakni dipecah ke beberapa client agar semuanya bisa sama-sama memakai hosting.

Karena satu hosting bisa digunakan beramai-ramai maka biaya relatif murah. Biasanya dengan harga 8 ribu rupiah saja kita sudah bisa membeli hosting. Mengapa bisa menjadi semurah itu? Ibaratnya seperti rumah kontrakan. Ketika disewa sendirian maka akan terasa mahal karena memang dibayar sendiri. Akan tetapi bila rumah tersebut disewa bersama-sama maka biaya akan terasa murah karena patungan uang. Akhirnya tiap-tiap orang yang patungan dengan biaya yang rata maka akan terasa murah untuk diri sendiri.

Sama halnya dengan shared hosting ini. Ketika menggunakan shared hosting maka biaya sewa akan lebih murah karena satu hosting dibayar oleh beberapa client. Menggunakan hosting yang satu ini merupakan langkah yang tepat untuk memulai menjadi blogger pemula.

Dedicated Hosting: Seperti Rumah PribadiDedicated Hosting

Berbeda dengan sebelumnya yang bisa dibagi-bagi, hosting yang satu ini memang diperuntukan untuk penggunaan sendiri saja. Orang-orang yang menggunakan dedicated hosting biasanya untuk website dengan trafik yang sangat besar. Misalnya website e-commerce atau sistem untuk internal perusahaan. Karena hosting sendiri maka administrator atau pengurus lainnya bisa mengutak-ngatik sendiri sesuka hati.

Keuntungan menggunakan dedicated hosting adalah bisa menggunakan sumber daya yang luas dan bebas untuk digunakan karena memang hosting ini diperuntukan untuk satu penyimpanan client saja. Selain itu, kita juga tidak direpotkan dengan pengaturan server virtual karena bagian tersebut sudah diatur oleh provider. Ibaratnya memang seperti rumah pribadi, mau gaya bagaimana pun, pengisian barang apapun ditentukan oleh diri sendiri.

VPS Hosting: Seperti Rumah KosVPS Hosting

Ingin menggunakan dedicated hosting tapi harganya mahal. Atau menggunakan shared hosting tapi tidak bisa mengaturnya sesuka hati. Untuk menjawab keduanya maka VPS adalah solusi yang cocok untuk kamu. Lalu bagaimana prinsip dari VPS?

VPS Hosting berada ditengah-tengah antara shared hosting dengan dedicated hosting. Lebih mudahnya mari kita analogikan VPS adalah rumah kos. Rumah kos memiliki jumlah kamar kos yang tersedia namun yang perlu disewa hanya satu kamar saja, buka keseluruhannya. Berarti bukankah ini sama saja dengan shared hosting?

Tentu tidak. Shared hosting bisa menyewa tempatnya saja namun tidak bisa melakukan konfigurasinya. Nah, di VPS Hosting kamu bisa mengatur pembagian sumber daya yang ada. Jadi, bisa disesuaikan dengan kebutuhan website kamu.

Tapi ada catatan yang harus kamu ingat. Menggunakan VPS itu harus hati-hati karena sumber daya yang diatur harus dilakukan sendiri. Artinya sebelum menggunakan VPS kamu harus memahami terlebih dahulu bagaimana cara menggunakannya dengan benar untuk website. Jika memang belum mengerti atau tidak ingin repot, maka shared atau dedicated hosting adalah pilihan amannya.

Cloud Hosting: Seperti Juragan RumahCloud Hosting

Cloud hosting nampaknya sudah menjadi pilihan ternyaman dan rekomendasi untuk dari ketiga itu. Karena hosting yang satu ini menggunakan berbagai macam server untuk load dan memaksimalkan uptime. Artinya webiste kamu tidak akan mudah down, sebab jika satu server mengalami down maka kamu bisa menggunakan server lain agar website tetap bisa diakses.

Ibaratnya jika kamu misal memliki 3 rumah di kota A, B, C lalu rumah di kota A sedang mengalami masa renovasi maka kamu bisa pindah ke rumah B atau C terlebih dahulu. Enak dan tidak ribet bukan? Begitulah analogi dari cloud hosting.

Akhir-akhir ini memang cloud hosting menjadi primadonanya hosting karena kelebihan yang dimilikinya. Oleh karena itu bagi kamu yang memang serius ingin membangun website maka pilihan menggunakan cloud hosting adalah lebih baiknya dibandingkan shared hosting karena website tak mudah down.

Penutup

Demikianlah informasi mengenai pengertian, fungsi dan jenis hosting yang telah dibahas hari ini. Tidak serumit yang dipikirkan bukan soal hosting ini? Dengan adanya informasi ini semoga kamu menjadi lebih paham dan bisa menentukan hosting apakah yang cocok untuk kamu. Ada berbagai macam penyedia hosting seperti dari Indonesia ada Niagahoster, Domainesia dan JagoanHosting. Atau bagi yang ingin menggunakan provider luar negeri dari Amerika juga bisa yakni Namecheap.