Ketika komputer atau laptop sedang mengalami masalah, terkadang akan disinggung juga mengenai BIOS walaupun memang tidak sering. Nah, bagi orang awam yang hanya mengerti fungsi utama dari komputer maka istilah BIOS ini terkesan asing dan jarang didengar bahkan mungkin tidak tahu sama sekali. Karena tentu saja orang tersebut tidak pernah berkenalan dan berinteraksi dengan sistem ini.

Sebaliknya, bagi seorang teknisi atau orang yang awam maka BIOS sudah menjadi kenalannya khususnya ketika harus behadapan dengan masalah seperti install ulang sistem operasi. Karena untuk melakukan install ulang kita harus menyetel booting lewat BIOS terlebih dahulu. Sebenarnya tak hanya untuk setel booting saja melainkan masih ada beberapa setelan lainnya yang bisa diatur untuk komputer atau laptop.

Apa itu BIOS? Berikut Pengertian, Fungsi, Jenis dan Cara KerjanyaApa itu BIOS

Namun, pengertian dari BIOS ini tak hanya untuk persoalan install ulang sistem operasi saja. Karena pada BIOS terdapat beberapa fungsi, jenis dan cara kerjanya untuk komputer tersebut. Perlu diketahui juga komputer atau laptop tanpa adanya sistem BIOS maka tidak akan bisa berjalan. Lalu sebenarnya seperti apakah penjelasan lengkap dari BIOS ini? Berikut adalah informasinya.

Pengertian BIOS

KIta awali dengan singkatannya. BIOS adalah singkatan dari Basic Input/Output System. Dari sini saja mungkin kita sudah mengetahui bahwa ini adalah sistem dasar yang mengatur proses perangkat masukan dan keluaran. Namun, secara lengkapnya BIOS merupakan program yang dibuat untuk inisialisasi atau membaca perangkat keras yang terhubung ke komputer baik di motherboard atau eksternal seperti flashdisk contohnya.

Jika biasanya program lunak termasuk sistem operasi disimpan pada harddisk atau media penyimpanan lainnya, maka program BIOS di simpan pada  chip khusus berupa memory flash yang biasa disebut dengan CMOS. CMOS sendiri merupakan baterai yang bentuknya sama dengan baterai jam tangan.

Fungsi BIOS

Berdasarkan dari pengertian fungsi utama dari BIOS memang untuk inisialisasi atau membaca perangkat keras input/ouput yang terhubung ke komputer. Namun, masih ada lagi beberapa fungsi yang dimilikinya. Berikut ini adalah detail mengenai fungsi dari BIOS.

1. Menjalankan Perintah POST (Power On Self Test)

Sebelum masuk ke sistem operasi maka komputer akan melewati masa POST terlebih dahulu. Hal ini tidak bisa dilewati karena bertujuan untuk melakukan pengecekan terhadap perangkat komputer beserta spesifikasinya dengan menggunakan BIOS. Selain itu untuk memastikan juga tingkat kompatibilitas sistem operasi yang ingin dipasang dengan spesifikasi perangkat keras komputer.

2. Memberikan Informasi Dasar ke Komputer

Spesifikasi dan informasi perangkat komputer bisa terbaca berkat adanya BIOS. Jadi, ketika kamu melihat informasi perangkat komputer seperti harddisk, VGA, RAM, prosesor maka itu berasal dari BIOS terlebih dahulu baru dikirimkan ke sistem operasinya.

3. Menyetel Konfigurasi Dasar Komputer

Konfigurasi dasar disini yang dimaksud adalah kita bisa menyetel pengaturan awal pada sebuah komputer. Seperti menyetel jam dan tanggal. Lalu mengatur media mana yang akan dijadikan booting komputer. Nah, dari ini semua maka hasilnya akan bisa dilihat ketika komputer sudah masuk ke sistem operasi.

Jenis-Jenis BIOS

BIOS tak hanya satu jenis saja. Melainkan ada beberapa jenisnya dan tentu saja berbeda dalam karakteristik untuk setiap konfigurasi, penanganan errornya, ataupun tampilannya. Karena berbeda maka pembuat BIOS-nya pun juga beragam dan diantaranya yang sering dijumpai adalah.

  1. IBM BIOS: dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan IBM.Inc.
  2. Phoenix BIOS: dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan Phoenix Technologies Ltd.
  3. AWARD BIOS: dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan Award Software International Inc.
  4. AMI BIOS: dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan American Megatrend Inc.

Selain pembuat BIOS diatas ada juga BIOS yang telah dibuat langsung bersamaan dengan produknya sendiri. Seperti Asus, Acer, Biostar, Galax, ROG, MSI dan HP.

Cara Kerja BIOS

BIOS memiliki cara kerja untuk komputer ketika sedang dinyalakan. Berikut ini adalah urutan prosesnya.

  • Melakukan pemeriksaan pada CMOS
  • Melakukan insialisasi, identifikasi interupsi dan perangkat keras.
  • Menginisiasi manajemen daya.
  • Melakukan POST (Power On Self Test).
  • Menampilkan tampilan pengaturan.
  • Menentukan perangkat yang bisa melakukan booting sistem operasi.
  • Mulai melakukan booting.

Jika komputer dinyalakan dan normal tanpa ada indikasi error maka komputer akan membunyikan audio “beep” pendek sekali saja. Namun, apabila ada error maka akan bunyi beep juga namun berbeda. Seperti bunyi beep panjang sekali, pendek tiga kali dan lainnya. Bunyi ini bisa dihasilkan berdasarkan hasil dari proses nomor dua.

Penutup

Demikianlah informasi mengenai pengertian dari BIOS beserta fungsi, jenis dan cara kerjanya. Kini kamu sudah mengetahui mengenai informasi dasar dari sistem tersebut. Setidaknya dari sini kamu sudah bisa mengenali BIOS serta seperti apakah pentingnya bagi sebuah komputer.