JAVASTECH.COM – Indonesia belakangan ini sedang dibuat ramai dengan ulah dari “Bjorka”, hacker yang membuat lima kasus kebocoran data dalam sebulan terakhir. Berbicara tentang peretasan, pasti dalam dunia internet atau siber, banyak hacker yang masih tersebar dimana-mana dari berbagai belahan dunia.
Seperti yang kita tahu, aksi Bjorka saja sudah membuat satu negara ramai, apalagi kelima nama hacker yang akan dibahas pada artikel ini. Kelima nama hacker ini sempat menyita perhatian dunia karena aksi pembajakan yang dilakukannya terbilang “overpower”.
Mulai dari aksi penyerangan sistem keamanan komputer hingga pencurian data milik pemerintahan. Aksi kelima hacker ini cenderung ke arah instansi pemerintahan Amerika Serikat dan yang paling vital ke arah The Pentagon, markas besar Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
5 Nama Hacker yang Menyita Perhatian Dunia
Lalu siapa sajakah nama-nama hacker tersebut? Dari laman Kaspersky, berikut ini adalah lima nama hacker ternama sepanjang sejarah yang berhasil menyita dunia karena aksinya.
1. Kevin Mitnick
Dimuali dengan Kevin Mitnick, hacker ternama di Amerika Serikat pada tahun 1982. Pada tahun tersebut dirinya pernah membajak sistem komputer dari instansi pertahanan udara Amerika yakni North American Aerospace Defense Command (NORAD).
Selanjutnya pada tahun 1989, Mitnick pernah berhasil menyusup ke sistem jaringan komputer dari perusahaan Digital Equipment Corporation (DEC). Setelah berhasil melakukan penyusupan, dirinya membuat salinan perangkat lunak dari produsen komputer ternama itu.
Karena aksinya, Mitnick sempat menjadi buronan utama dinegaranya kala itu. Akhirnya ia tertangkap dan dihukum penjara dari beberapa tuduhan atas peretasan yang dilakukannya.
2. Kevin Poulsen (Dark Dante)
Pada tahun 1983, ketika masih berusia 17 tahun, Kevin Poulsen pernah melakukan peretasan jaringan komputer ARPANET di Pentagon, markas besar Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Karena aksi yang dilakukannya ketahuan, pemerintah bergerak cepat untuk menangkapnya.
Ketika berhasil ditangkap, ternyata Poulsen tidak dijebloskan ke penjara karena masih berusia 17 tahun atau dibawah umur. Berlanjut ke tahun 1988, Poulsen kembali menjalankan aksi keduanya dengan meretas komputer pemerintahan Amerika Serikat untuk mencari berkas tentang Ferdinand Marcos, presiden Filipina yang digulingkan.
Karena aksinya ini, Poulsen diberikan larangan untuk menggunakan komputer selama tiga tahun. Namun, karena hukuman ini Poulsen berubah haluan menjadi seorang jurnalis yang menulis tentang keamanan siber.
3. Jonathan James (c0mrade)
Bisa disebut juga “c0mrade”, ia adalah hacker yang hebat yang sempat menyita perhatian juga pada masanya. Kepopuleran namanya menjadi naik karena aksinya pada tahun 2000 dalam melakukan peretasan komputer milik Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
Ia melakukan aksi peretasan tersebut ketika masih berusia 15 tahun dan mengklaim berhasil mengakses lebih dari 3.000 pesan pegawai, username, kata sandi dan data sensitif lainnya.
Aksinya ini ketahuan, ditangkap dan dihukum penjara selama enam bulan. Karena ia masih berusia 15 tahun, pria bernama asli Jonathan James ini menjadi orang termuda yang dihukum karena melanggar Undang-Undang Kejahatan Siber.
4. Albert Gonzales (SoupNazi)
Albert Gonzales dengan sebutan “SoupNazi” adalah hacker hebat berikutnya yang berhasil menyita perhatian. Kali ini, tindakan hacking yang dilakukan oleh hacker tidak sendirian, melainkan bersama tim.
SoupNazi dengan timnya, pernah berhasil melakukan pencurian lebih dari 180 juta data kartu pembayaran dari beberapa perusahaan seperti OfficeMax, TJX dan Boston Market. Aksi yang dilakukan bersama timnya ini berlangsung dari tahun 2005 sampai tahun 2007.
Karena perbuatannya, pada tahun 2010 Albert Gonzales dijatuhi hukuman selama 20 tahun oleh hakim federal Amerika Serikat.
5. Anonymous
Pasti dari kita semua yang membaca artikel ini tidak asing dengan nama “Anonymous”. Nama “Anonymous” pertama kali muncul pada tahun 2003 dan hacker ini hadir dalam satu kelompok.
Kehadiran sekelompok hacker ini melakukan peretasan dengan tujuan khusus, yakni menyuarakan keadilan sosial. Target peretasan dari Anonymous adalah situs web dari instansi negara, perusahaan dan kelompok keagamaan tertentu.
Salah contohnya adalah pada tahun 2008, Anonymous pernah melakukan peretasan dan penonaktifan situs web dari Gereja Scientology. Menurut kabar yang beredar, hingga kini Anonymous diduga telah melakukan penyerangan terhadap PayPal dan situs web pemerintahan Australia.