JAVASTECH.COM – Sejak memasuki akhir tahun 2020 hingga 2021 ini, harga mata uang kripto (cryptocurrency) Bitcoin terus-menerus naik. Berdasarkan dari situs Rekeningku, Rabu (14/04/2021) menjelang sore, kini harga satu Bitcoin sudah mencapai Rp 953 jutaan.
Tentu merupakan nilai yang sangat tinggi dan jadi yang pertama dalam sejarah harga Bitcoin. Lalu apa yang menyebabkan harga mata uang ini kripto ini terus-terusan naik? Penyebabnya adalah karena para investor tengah menanti listing dari sebuah platfrom perdagangan mata uang kripto asal AS, yakni Coinbase di bursa saham.
Dari informasi yang diperoleh, Coinbase akan melakukan penawaran umum perdana (IPO) hari ini dan prediksinya bakal mendapatkan dana segar hingga 100 miliar USD atau sekitar Rp 1.458,7 triliun.
Marcus Swanepoel sebagai CEO dan pendiri platform cryptocurrency Luno, memuji Coinbase di debut pasar sahamnya karena sudah menjadi tonggak utama bagi industri mata uang kripto setelah bertahun-tahun pandangannya dipandang meragukan oleh regulator dan pasar saham Wall Street.
“Ini benar-benar bagus dan sangat penting untuk industri. Ini akan meningkatkan kepercayaan dan transparansi dalam industri kami (cryptocurrency),” ungkap CEO Luno.
Coinbase merupakan salah satu perusahaan wallet (dompet) Bitcoin terbesar di Amerika Serikat yang sudah berdiri sejak tahun 2012. Pendapatannya sendiri dilaporkan sekitar 1,8 miliar USD pada kuartal 1-2021. Jumlah ini meningkat sembilan kali lipat dari periode yang sama ditahun sebelumnya.
Swanepoel berpendapat bahwa dengan Coinbase melakukan IPO, maka dapat membuat orang sadar untuk jangan perusahaan itu saja yang dianggap serius.
“Melainkan bisnis cryptocurrency adalah hal yang memang harus dianggap serius,” lanjutnya Swanepoel.
Harga Bitcoin yang sudah mulai merangkak hingga berkali-kali lipat terhitung sejak 1 Januari 2021. Berdasarkan dari Coindesk, saat itu per keping Bitcoin tercatat senilai 29.111 USD atau sekitar Rp 424,4 juta.
Yang membuat harga Bitcoin mulai terdongkrak pada saat itu adalah dari para investor ternama yang ikut terjun ke dunia cryptocurrency. Salah satunya adalah CEO Tesla dan SpaceX sekaligus orang terkaya di dunia, Elon Musk.
Pada Februari lalu, dirinya melalui Tesla memborong Bitcoin dengan nilai yang tak tanggung, yakni 1,5 miliar USD atau sekitar Rp 21 triliun. Sebulan setelahnya, Musk memberi pengumuman kepada para pelanggan di Amerika Serikat bahwa mobil Tesla bisa dibeli dengan mata uang Bitcoin. Artinya adalah kini Bitcoin sudah menjadi alat pembayaran resmi produk Tesla.
Pendongkrak Bitcoin lainnya adalah sejumlah Bank dan broker di Wall Street, seperti Goldman Sachs dan Morgan Stanley sudah menawarkan Bitcoin kepada kliennya, dihimpun dari CNBC, Rabu (14/04/2021).