JAVASTECH.COM – Saat ini pemilik Facebook, Mark Zuckerberg sedang was-was terhadap eksistensi aplikasi WhatsApp. Hal ini dikarenakan terdapat kabar bahwa Apple akan meningkatkan layanan iMessage mereka lewat pembaruan sistem operasi iOS 15 dan iPadOS 15 pada tahun ini.

Apalagi menurut bos Facebook tersebut, aplikasi WhatsApp tidak banyak digunakan oleh pengguna ponsel di Amerika Serikat karena rata-rata penggunanya adalah iPhone. Tentu di iPhone sudah tersedia layanan chatting yang bernama iMessage.

iMessage membuat para penggunanya merasa betah dan “terjebak” di dalamnya dengan ekosistem yang dibangun dan privasi yang terjaga dengan baik oleh Apple.

Mark tak hanya merasa was-was terhadap aplikasi WhatsApp, melainkan juga terhadap aplikasi Facebook Messenger apabila iMessage hasil rombakan meluncur lewat pembaruan sistem operasi nanti.

Berdasarkan dari Bloomberg, layanan iMessage akan diperbarui dengan membuat aplikasi ini layaknya media sosial dengan alih-alih aplikasi chatting sederhana.

Tidak disebutkan secara spesifik seperti apa fitur yang akan hadir di layanan iMessage versi terbaru nantinya. Jika rumor ini benar, maka jelas pengguna iMessage akan semakin dimanjakan dan enggan pindah ke aplikasi chatting lainya. Tentu saja, yang terkena imbasnya adalah aplikasi WhatsApp dan Facebook Messenger yang bisa semakin sepi penggunanya.

Karena hal tersebut, beberapa waktu lalu Mark menyatakan bahwa pesaing aplikasi chattingnya bukanlah dari  Telegram atau Signal, melainkan iMessage buatan dari Apple.

Pada 2019 lalu, Mark memberikan pengumuman bahwa ke depannya, perusahaan akan berfokus pada perlindungan privasi terhadap penggunanya. Dari CNBC, Mark mengungkapkan dengan bunyi “Saya meyakini bahwa komunikasi di masa depan akan semakin meningkat ke arah privasi, layanan terenkripsi”  Senin (26/04/2021).

Diwaktu yang bersamaan, Apple sendiri juga menggencarkan bahwa akan meluncurkan fitur privasi untuk pengguna di iMessage. Contohnya adalah pada fitur iOS 14 dimana bisa mencegah aplikasi pihak ketiga untuk melacak identitas pengguna lewat nomor unik (IDFA).

Berkat fitur tersebut, suhu persaingan Facebook semakin memanas dikarenakan menyulitkan kerja sistem iklannya yang mengandalkan jaringan “Audience Network”. Hingga akhirnya, perusahaan tersebut melakukan kampanye menentang kebijakan Apple tersebut dengan alasan fitur tersebut bisa mengancam kehidupan bisnis UMKM.

Akan tetapi, baru-baru ini sikap Mark Zuckerberg berubah kebalikannya. Semula mengecam fitur baru di iOS 14, ia malah mengatakan jika perubahan kebijakan privasi di iOS bisa berpeluang menguntungkan perusahaannya.