JAVASTECH.COM – Baru-baru ini, Instagram tampaknya terus menguji desain barunya yang kontroversial. Mereka telah menguji foto dengan rasio tinggi agar sesuai dengan konten yang diunggah melalui Reels. Instagram berencana menghadirkan desain untuk konten fotonya dalam rasio 9:16 atau foto vertikal memenuhi layar dalam beberapa pekan ke depan.

Selama sesi regular mingguan “Ask Me Anything“, CEO Instagram Adam Mosseri mengumumkan, “Anda dapat mengunggah video dengan rasio vertikal penuh, namun Anda tidak dapat mengunggah konten foto dengan rasio tersebut di Instagram. Jadi kami memastikan saat ini untuk keduanya diperlakukan secara setara,” ujar Adam seperti dikutip The Verge, pada Minggu (7/8/2022)

Untuk masa pengujian, foto rasio 9:16 akan tersedia dalam satu atau dua minggu ke depan. Sebelum pengumuman proyek ini, meskipun dimungkinkan untuk mengunggah konten foto ke Instagram secara vertikal, namun tidak mungkin memenuhi layar karena rasio aspek hanya 4:5. Jadi pengguna yang suka mengunggah foto dengan rasio rata-rata 9:16 hanya mengunggah ke fitur Instagram Stories, bukan layar utama.

Instagram Fitur Foto Layar Penuh

Ilustrasi Fitur Baru Instagram Foto Layar Penuh (detikInet)

Namun bagi para fotografer, keputusan Instagram sepertinya tidak tepat, karena dinilai akan memaksa foto-foto jepretan mereka ditampilkan secara tidak maksimal dalam bingkai 9:16. Karena, feed baru ini menambahkan overlay gradasi warna gelap di bagian bawah foto agar teks caption lebih mudah dibaca, namun ternyata masih bentrok dengan tampilan foto asli.

Desain ini, yang sekarang dipengaruhi oleh TikTok, ditolak sepenuhnya oleh pekerja visual karena Instagram pada awalnya dibuat sebagai platform berbagi foto.

Adam Mosseri menyadari selama proses pengembangan bahwa tata letaknya tidak ideal untuk fotografi. Data internal Instagram juga menunjukkan bahwa banyak pengguna yang tidak puas dengan desain baru, yang menyebabkan mereka meninggalkan platform Meta.

Meskipun demikian, Instagram terus mendukung pengunggahan foto dalam orientasi vertikal, tetapi tidak mendorong pengguna untuk menggunakannya sebagai opsi utama.

Instagram bebenah terkait bentuk operasinya, selain menghadirkan opsi unggahan vertikal penuh di bagian unggahan utama, anak perusahaan Meta juga bermaksud untuk mengurangi jumlah rekomendasi yang dilihat pengguna, dan ingin membantu pengguna  memilih konten yang benar-benar mereka sukai.

Selain itu, Instagram juga sudah memiliki fitur Stories dan live streaming sejak awal tahun. Hanya mereka yang membayar langganan yang dapat melihat Stories dan konten lain yang dibuat oleh kreator. Baru-baru ini, Instagram telah memperluas fitur konten langganannya ke Chat, Reels, Post, dan Home.

Tujuan platform ini adalah untuk membuat beranda yang didedikasikan untuk konten berlangganan. Halaman utama khusus ini akan berisi semua konten berlangganan pembuatnya. Sebelumnya, konten berbayar hanya dapat dilihat melalui Stories, tapi kini Instagram memperluasnya ke unggahan regular. Menurut Mosseri, ini adalah fitur yang paling banyak diminta dari layanan berlangganan Instagram.